Praktikum
Pekan 1 – Kelompok 4 – Penentuan Parameter Material Pembentuk Beton – Raka
Firmansyah
Tujuan
Praktikum
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat volume agregat
halus, kasar, atau campuran yang didefinisikan sebagai perbandingan antara berat
material kering dengan volumenya.
Narasi
Keberjalanan Praktikum
Praktikum ini dimulai tepat pukul 10.00 WIB. Di awal praktikum,
dilakukan sebuah tes awal tentang materi yang akan dipraktikumkan. Tes awal
berlangsung dalam 15 menit. Materi yang dijadikan bahan untuk tes awal adalah
materi mengenai penentuan parameter material pembentuk beton yang sudah tertera
dalam modul.
Setelah diadakan tes awal, praktikan mulai melakukan penentuan
parameter material yang akan digunakan.
Yang pertama dilakukan adalah mengukur Berat Isi Lepas.
-
Mengukur berat isi lepas
Hal pertama yang dilakuakan adalah memasukkan
agregat ke dalam talam sebanyak kapasitasnya.
Kemudian setelah itu agregat dikeringkan dalam
oven dengan suhu kurang lebih 110 o C.
Pemanasan ini dihentikan saat beratnya menjadi
tetap untuk digunakan sebagai benda uji
-
Menghitung berat wadah
Wadah yang akan digunakan ditimbang terlebih
dahulu untuk memudahkan perhitungan nantinya.
-
Memasukkan benda uji
Benda uji kemudian dimasukkan ke dalam wadah
dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir dari ketinggian 5 cm dengan
menggunakan sendok atau sekop sampai penuh.
-
Meratakan permukaan benda uji dalam wadah
Lalu agregat yang ada dalam wadah kemudian
diratakan bagian permukaan atasnya dengan menggunakan mistar perata
-
Menghitung berat benda uji
Karena sudah didapat data berat wadah dan berat
total keseluruhan dalam hal ini berat wadah ditambah berat agregat, maka dapat
dihitung berat agregatnya saja, atau
(W3 = W2 - W1). Dengan W3 adalah
berat agregat, W2 adalah berat total, dan W1 adalah berat
wadah agregat.
Kemudian
setelah menghitung berat isi lepas, praktikan menghitung berat agregat ukuran
butir maksimum 38,1 mm dengan cara penusukan
-
Agregat dimasukkan ke dalam talam
sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas wadah sesuai dengan tabel 2.1 lalu
keringkan dengan oven pada suhu (110 ± 5)o C sampai berat menjadi
tetap untuk digunakan sebagai benda uji.
-
Menimbang dan mencatat berat wadah (W1)
-
Mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapis
yang sama tebal.
Setiap
lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat yang ditusukkan sebanyak 25 kali secara
merata.
-
Kemudian praktikan meratakan permukaan benda
uji dengan menggunakan mistar perata.
-
Lalu menimbang dan mencatat berat wadah beserta
benda uji (W2).
-
Kemudian menghitung berat benda uji (W3
= W2 - W1).
Setelah
menghitung berat agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm, praktikan kemudian
menghitung berat agregat ukuran butir antara 38,1 mm (1,5”) sampai 101,1 mm
(4”) dengan cara penggoyangan.
-
Praktikan memasukkan agregat ke dalam talam
sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas wadah sesuai dengan tabel 2.1 lalu
mengeringkannya dengan oven pada suhu (110 ± 5)o C sampai berat
menjadi tetap untuk digunakan sebagai benda uji.
-
Lalu praktikan menimbang dan mencatat berat
wadah (W2).
-
Selanjutnya, praktikan mengisi wadah dengan
benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal.
Dan memadatkan
setiap lapis dengan cara menggoyang-goyangkan wadah dengan
meletakkan
wadah di atas tempat yang kokoh dan datar, lalu mengangkat salah satu sisinya
kira-kira setinggi 5 cm kemudian melepaskannya
Setelah
satu kali prosedur tersebut, praktikan mengulanginya pada sisi yang berlawanan
dan memadatkan lapisan sebanyak 25 kali untuk setiap sisi.
- Lalu
praktikan meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
- Kemduian
setelah itu, praktikan menimbang dan mencatat berat wadah beserta benda uji (W2).
- Perhitungan
berat benda uji adalah W3 = W2 - W1.
Hasil
Praktikum
Tabel Pemeriksaan Berat
Volume Agregat
Observasi
I (Agregat Kasar)
|
Data 1
|
Data 2
|
|||
Padat
|
Gembur
|
Padat
|
Gembur
|
||
A
|
Volume
Wadah (Liter)
|
2,781
|
2,781
|
2,781
|
2,781
|
B
|
Berat
wadah (kg)
|
2,533
|
2,533
|
2,674
|
2,674
|
C
|
Berat
wadah + Benda Uji (kg)
|
6,777
|
6,257
|
6,573
|
6,187
|
D
|
Berat
Benda Uji (C-B) (kg/liter)
|
4,244
|
3,724
|
3,899
|
3,513
|
Berat Volume ( )
|
1,526
|
1,339
|
1,402
|
1,263
|
|
Observasi
II (Agregat Halus)
|
Data 1
|
Data 2
|
|||
Padat
|
Gembur
|
Padat
|
Gembur
|
||
A
|
Volume
Wadah (Liter)
|
1,890
|
1,890
|
1,89
|
1,89
|
B
|
Berat
wadah (kg)
|
0,553
|
0,553
|
0,608
|
0,608
|
C
|
Berat
wadah + Benda Uji (kg)
|
3,932
|
3,683
|
3,818
|
3,735
|
D
|
Berat
Benda Uji (C-B) (kg/liter)
|
3,379
|
3,130
|
3,21
|
3,127
|
Berat Volume ( )
|
1,788
|
1,656
|
1,698
|
1,654
|
|
Berat Volume Rata-Rata
|
|||||
Agregat Kasar (kg/liter)
|
Agregat Halus (kg/liter)
|
||||
Padat
|
1,46
|
1,74
|
|||
Gembur
|
1,3011
|
1,656
|
Perhitungan
Dengan W adalah berat wadah beserta benda uji dikurangi dengan berat wadah, dan V adalah isi wadah dalah dm3.
Berikut merupakan perhitungan untuk pemeriksaan berat volume agregat.
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐭 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,526+1,4022 = 1,46 kg/liter
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐆𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,339+1,2632 = 1,3011 kg/liter
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐇𝐚𝐥𝐮𝐬 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐭 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,656+1,6542 = 1,656 kg/liter
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐇𝐚𝐥𝐮𝐬 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐆𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,788+1,6982 = 1,74 kg/liter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar