Rabu, 09 Desember 2015



Praktikum Pekan 1 – Kelompok 4 – Penentuan Parameter Material Pembentuk Beton – Raka Firmansyah

Tujuan Praktikum
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat volume agregat halus, kasar, atau campuran yang didefinisikan sebagai perbandingan antara berat material kering dengan volumenya.

Narasi Keberjalanan Praktikum

Praktikum ini dimulai tepat pukul 10.00 WIB. Di awal praktikum, dilakukan sebuah tes awal tentang materi yang akan dipraktikumkan. Tes awal berlangsung dalam 15 menit. Materi yang dijadikan bahan untuk tes awal adalah materi mengenai penentuan parameter material pembentuk beton yang sudah tertera dalam modul.
Setelah diadakan tes awal, praktikan mulai melakukan penentuan parameter material yang akan digunakan.
Yang pertama dilakukan adalah mengukur Berat Isi Lepas.
-          Mengukur berat isi lepas
Hal pertama yang dilakuakan adalah memasukkan agregat ke dalam talam sebanyak kapasitasnya.
Kemudian setelah itu agregat dikeringkan dalam oven dengan suhu kurang lebih 110 o C.
Pemanasan ini dihentikan saat beratnya menjadi tetap untuk digunakan sebagai benda uji
-          Menghitung berat wadah
Wadah yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu untuk memudahkan perhitungan nantinya.
-          Memasukkan benda uji
Benda uji kemudian dimasukkan ke dalam wadah dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir dari ketinggian 5 cm dengan menggunakan sendok atau sekop sampai penuh.
-          Meratakan permukaan benda uji dalam wadah
Lalu agregat yang ada dalam wadah kemudian diratakan bagian permukaan atasnya dengan menggunakan mistar perata
-          Menghitung berat benda uji
Karena sudah didapat data berat wadah dan berat total keseluruhan dalam hal ini berat wadah ditambah berat agregat, maka dapat dihitung berat agregatnya saja, atau            (W3 = W2 - W1). Dengan W3 adalah berat agregat, W2 adalah berat total, dan W1 adalah berat wadah agregat.
Kemudian setelah menghitung berat isi lepas, praktikan menghitung berat agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm dengan cara penusukan
-          Agregat dimasukkan ke dalam talam sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas wadah sesuai dengan tabel 2.1 lalu keringkan dengan oven pada suhu (110 ± 5)o C sampai berat menjadi tetap untuk digunakan sebagai benda uji.
-          Menimbang dan mencatat berat wadah (W1)
-          Mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal.
Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat yang ditusukkan sebanyak 25 kali secara merata.
-          Kemudian praktikan meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
-          Lalu menimbang dan mencatat berat wadah beserta benda uji (W2).
-          Kemudian menghitung berat benda uji (W3 = W2 - W1).

Setelah menghitung berat agregat ukuran butir maksimum 38,1 mm, praktikan kemudian menghitung berat agregat ukuran butir antara 38,1 mm (1,5”) sampai 101,1 mm (4”) dengan cara penggoyangan.
-          Praktikan memasukkan agregat ke dalam talam sekurang-kurangnya sebanyak kapasitas wadah sesuai dengan tabel 2.1 lalu mengeringkannya dengan oven pada suhu (110 ± 5)o C sampai berat menjadi tetap untuk digunakan sebagai benda uji.
-          Lalu praktikan menimbang dan mencatat berat wadah (W2).
-          Selanjutnya, praktikan mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapis yang sama tebal.
Dan memadatkan setiap lapis dengan cara menggoyang-goyangkan wadah dengan
meletakkan wadah di atas tempat yang kokoh dan datar, lalu mengangkat salah satu sisinya kira-kira setinggi 5 cm kemudian melepaskannya
Setelah satu kali prosedur tersebut, praktikan mengulanginya pada sisi yang berlawanan dan memadatkan lapisan sebanyak 25 kali untuk setiap sisi.
-       Lalu praktikan meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
-       Kemduian setelah itu, praktikan menimbang dan mencatat berat wadah beserta benda uji (W2).
-       Perhitungan berat benda uji adalah W3 = W2 - W1.


Hasil Praktikum

Tabel Pemeriksaan Berat Volume Agregat
Observasi I (Agregat Kasar)
Data 1
Data 2


Padat
Gembur
Padat
Gembur
A
Volume Wadah (Liter)
2,781
2,781
2,781
2,781
B
Berat wadah (kg)
2,533
2,533
2,674
2,674
C
Berat wadah + Benda Uji (kg)
6,777
6,257
6,573
6,187
D
Berat Benda Uji (C-B) (kg/liter)
4,244
3,724
3,899
3,513
Berat Volume (  )
1,526
1,339
1,402
1,263

Observasi II (Agregat Halus)
Data 1
Data 2


Padat
Gembur
Padat
Gembur
A
Volume Wadah (Liter)
1,890
1,890
1,89
1,89
B
Berat wadah (kg)
0,553
0,553
0,608
0,608
C
Berat wadah + Benda Uji (kg)
3,932
3,683
3,818
3,735
D
Berat Benda Uji (C-B) (kg/liter)
3,379
3,130
3,21
3,127
Berat Volume (  )
1,788
1,656
1,698
1,654

Berat Volume Rata-Rata
Agregat Kasar (kg/liter)
Agregat Halus (kg/liter)
Padat
1,46
1,74
Gembur
1,3011
1,656
Perhitungan
Dengan W adalah berat wadah beserta benda uji dikurangi dengan berat wadah, dan V adalah isi wadah dalah dm3.
Berikut merupakan perhitungan untuk pemeriksaan berat volume agregat.
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐭 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,526+1,4022 = 1,46 kg/liter
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐊𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐆𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,339+1,2632 = 1,3011 kg/liter
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐇𝐚𝐥𝐮𝐬 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐭 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,656+1,6542 = 1,656 kg/liter 
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐑𝐚𝐭𝐚 𝐀𝐠𝐫𝐞𝐠𝐚𝐭 𝐇𝐚𝐥𝐮𝐬 𝐊𝐨𝐧𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐆𝐞𝐦𝐛𝐮𝐫 =( 𝐷𝐴 )data1 + ( 𝐷𝐴 )data2 2 =1,788+1,6982 = 1,74 kg/liter












Tidak ada komentar:

Posting Komentar